Dieng Culture Ferstival 28-30 Juni 14
Jika di Brazil terkenal dengan festival goyang samba di Rio De Janiero, maka di Dataran Tinggi Dieng juga memiliki Festival Budaya (Dieng Culture Festival) yang tak kalah menariknya.
Dieng tak hanya terkenal akan keindahan wisata alamnya saja, keunikan budaya menjadi daya tarik tersendiri. Selama 3 tahun terakhir (DCF) Dieng Culture Festival menjadi magnet baru wisata di Jawa Tengah. DCF atau Dieng Culture Festival adalah pesta rakyat terbesar di pegunungan Dieng, yang diselenggarakan setiap tahun hanya sekali.
Dan gue termasuk orang yang beruntung untuk bisa liat keragaman budaya, keseruan Festival DCF dan kesejukan udara di Dieng. Sesampainya di DIeng yang gue tangak[ adalah keindahan alamnya yang wow banget dan sulit buat gue utarakan, karena saking indah dan bersih daratan tinggi Dieng ini.Gue akan bercerita sedikit untuk Dieng ini, selain ada festival yang sekarang setiap tahun dikunjungi oleh para wisatawan, ada acara2 adat yang masih kental banget disini, puluhan kawah yang masih aktif, dan pemandangan dari puncak gunung yang sayang banget kalau ke sini tapi gak coba naik kepuncak itu.
(DCF) Dieng Culture Festival adalah Satu moment yang paling ditunggu-tunggu di pegunungan Dieng. Satu event yang paling spektakuler, dan satu peristiwa yang paling langka. Perpaduan antara keindahan alam dan keunikan budaya menjadikan Dieng sebagai tujuan wisata paling bergengsi di tahun 2013.
Tahun 2013 membawa angin segar pada dunia pariwisata Dieng, Jawa Tengah selain menjadi daerah destinasi visit jateng 2013. Dieng Culture Festival yang akan diselenggarakan tahun ini akan lebih meriah dengan agenda dan acara-acara yang mengagumkan. Kunjungilah Dieng, temukan tiap jengkal keindahanya dan nikmati atraksi budayanya dalam Dieng Culture Festival IV tahun 2013.
Kawah Sileri : Sileri adalah kawah yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali, pada aktivitas freatik terakhir ( 26 September 2009) muncul tiga celah kawah baru disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.
Kawah Sinila : Sinila terleak diantara Desa Batur, Desa Sumberejo, dan Desa Pekasiran, kecamatan Batur. Kawah Sinila pernah meletus pada pagi hari tahun 1979. Gempa yang ditimbulkan mebuat warga berlarian keluar rumah, namun mereka terperangkap gas racun yang keluar dari Kawah Timbang akibat terpicu letusan Sinila. Sejumlah warga (149 Jiwa) dan ternak tewas keracunan gas karbondioksida yang terlepas dan menyebar ke wilayah pemukiman.
Kawah Timbang : Timbang adalah kawah yang terletak di dekat Sinila dan beraktivitas sedang meskipun kurang aktif, kawah ini merupakan sumber gas C02 berkonsentrasi tinggi yang memakan ratusan korban pada tahun 1979. Kawah ini terakhir tercatat mengalami kenaikan aktivitas pada bulan Mei 2011 dengan menyemburkan asap putih setinggi 20 meter, mengeluarkan C02 dalam konsentrasi melebihi ambang aman dan meluncurkan gempa vulkanik pada tanggal 31 Mei 2011 pagi, kawah ini kembali melepaskan C02 disertai dengan gempa tremor. Akibatnya semua aktiviras dalam radius 1 km dilarang dan warga Dusun Simbar dan Dusun Serang diungsikan.
Selain kawah adapun obyek wisata lainnya, beberapa peninggalan budaya dan alam terlah dijadikan sebagai obyek wisata dan dikelola bersama oleh dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo.
Selama diDieng gue semangat banget karena udara yang dingin, tapi gue lupa kalau gue kan gak bisa dengan udara dingin, sinus gue kambuh pas naik ke Puncak Sikunir, sempat terenti dan give up buat naik, disemangatin chandra akhirnya gue bisa naik dan menikmati alam yang luar biasa indahnya. Gue pasti balik lagi kesini untuk naik ke Bukit Perahu :)
salam Jelajah,
Ay
Comments
Post a Comment