27 Feb s/d 6 Maret 14

Seharusnya ini adalah trip yang sangat menarik dan menyenangkan untuk kami semua
Semua orang mengharapkan itu, tetapi disinilah cerita akan dimulai ....




26 Feb 14  :

Malam sebelum kita berangkat ke Malang untuk melihat keindahan Gunung Bromo.....

Gue dan temen gue udah menyiapkan Kertas Dokter yang menyatakan izin sakit 2hr, kamis dan Jumat untuk dikasih ke Bos masing-masing, maklum jatah cuti sudah minus ....

Malam itu tidak ada perasaan aneh, yah cuma ada perasaan ragu untuk pergi....
malam itu juga gue bersama teman2 yang akan pergi ke Malang berkumpul dan sesungguhnya malam itu gue benar sakit sih bukan ke dokter karena ingin beli surat dokter~

Salah satu seorang teman wanita "Lya" minta tolong untuk gue mePackingkan isi tasnya, meluncurlah gue kearah pamulang bersama teman gue satunya lagi untuk membantu Lya, dan pas ketemu dia membawa barang yang lumayan rempong dan banyak, maklum Lya memang terkenal rempong sih, dan gue nanya "ngapain kamu bawa barang banyak amat" suara jutek karena abis cekcok sama doi hahahaha.. Lya jawab : kan mau pergi lama , gue sambil ketawa dan asal ngomong "lah cuma 3hr doang juga" lalu berlalu pergi kerumahnya, dan yang lucunya saat itu gue jemput dia pakai motor, jadilah cabe2an busuk kita bertiga aja gitu, untuk deket dan tengah malam.

Dirumah Lya lumayan lama sih, packing baju dia lumayan ribet, catokan, sepatu boot, jacket sampai sweeter barunya pun masuk tas ransel gedenya itu...Maklum yang namanya Lya ini rempong bin ajaib, manja setengah metong....


27 Feb 14 :

Semalam tidur kurang nyenyak karena kesenangnan mau pergi, tapi tetap ada ragu menelusuk di sanubari gue , kereta gue berangkat dari senen jam 13.30, jam 10.00 gue ketemuan sama temen deket gue di terminal lebak bulus ehh ehm dimana ya, tetiba lupa ingatan aja loh gue --"
yah pokoknya ketemu lalu kita naik bus P.20 untuk ke Stasiun Senen, karena gue princess, agak enek juga sih naik bis *tengil*, sambil naro minyak kayu putih ditissue gue hirup2 sumpah mual abis.

Sesampainya di Stasiun senen, kita semua ketemu peserta terdiri dari adeknya temen gue, ada yang dari temen ke temen, dan akhirnya gue ketemu orang baru disitu, awalnya sih kaku tapi lama kelamaan jadi yang biasa aja, total kita semua ada 18 orang yang berangkat...







1. Ayu P Setiawati
2. Chandra Pratama
3. Weny Sandra
4. Mia N
5. Lya Apriatin
6. Nurul Komar (komeng)
7. Adi Putra (Utha)
8. Egy Sansela
9. Agung Ridwan
10. Dendi
11.Riki Kiki Anggian
12. Ilham Deli
13. Didik
14. Aulia Agung
15. Yuda
16. Rani P
17. Putra
18. Yedi

Yups lumayan masih inget sih dari urutan 10-18 walau baru kenal hihihihi,, setelah bertemu dan memberikan arahan dari ketua peserta *temen gue* kita semua membaca doa dan foto2 tentunya lalu update ke media social udah pasti sih

Tibalah kereta kita dan kita semua masuk dan duduk ditempat masing2 walau gak sesuai nama sih, tapi sudah di blok khusus peserta yang kita bawa @TB_Ngan .

28 Feb 14 :

Kecerian didalam kereta, kecapean kepegelan karena mesti 18 jam aja dikereta ekonomi hehehehe, singkat cerita nih ya kan, dari bobo sender2an sampai bobo gak jelas kita lakukan. dan pagi datang wow kita senang banget walau selalu kereta ekonomi ngaretnya gak ketulung, sampailah kita dikota Malang (Stasiun Kota Baru Malang) kegembiraan yang sangat gembira

Setelah beberapa menit kita menunggu, datanglah angkutan yang kita siapkan untuk menjemput kita semua (Carteran Angkot) kita semua dibawa ke kedai Assalamualaikum yang terdapat di Malang, makananya enak murah walaupun agak lama, sudah 2x gue kesini secara 2x juga gue udah ke Malang.

Ayu , Kiki, Weny, Lya, Mia, Egy


Sebenernya disini juga ajang untuk bersih2 sih, hehehe sikat gigi cuci muka sekedar mengganti dalamanpun kita lakukan, selain buang hajat juga :D, maklum dari siang tanggal 27 Feb sampai pagi tgl 28 Feb 14 cyinnn gimana gak lepek nih badan hahahaa.

Setelah dirasa sudah bersih dan kenyang perut, kita melanjutkan trip kita yaitu ke Air terjun Coban Rondo , legendanya sih lumayan sedih di sini , gue cerita intinya aja ya ..


Egy Hulky Komeng Lya Mia Weny
Ceritanya begini : Ada muda mudi yang baru melangsungkan pernikahan mereka dikenal dengan nama Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusuma. Mereka hidup bahagia ibarat bunga mawar yang sedang mekar dan berbau harum. Suatu hari Dewi Anjarwati berkeinginan menjenguk sang mertua  di Gunung Anjasmoro, orang tua Dewi Anjarwati tidak mengizinkan kedua mempelai untuk berpergian mengingat usia pernikahaan mereka baru berumur 36 hari (Selapan) , dan menurut kepercayaan masyrakat jawa pasangan pengantin yang belum melalui masa selapan tidak diperkenankan untuk berpergian jauh atau sesuatu yang buruk akan menimpa mereka.

Namun mereka mengabaikan anjuran orang tua Dewi Anjarwati,dan tetap berangkat menuju Gunung Anjasmoro seraya menegaskan bahwa mereka siap menerima resiko apapun.   


Di tengah perjalanan, rombongan mempelai bertemu dengan seseorang yang mengaku bernama Joko Lelono. Pria yang tidak diketahui asal-usulnya dengan jelas tersebut jatuh hati pada Dewi Anjarwati dan berusaha mengambil sang mempelai perempuan dari suami sahnya. Akibatnya terjadilah perkelahian yang cukup hebat antara Joko Lelono dan Raden Baron Kusumo. Keduanya saling mengadu ilmu dan tampak sama kuat. Lalu Raden Baron Kusumo menginstruksikan agar para pembantunya lari dan menyelamatkan Dewi Anjarwati di suatu tempat yang disebut dengan Coban (air terjun). Kesanalah akhirnya rombongan ini menuju dan menanti datangnya Raden Baron Kusumo. Namun apa daya ternyata Raden Baron Kusumo tak pernah datang, meski telah dinanti sekian lama. Di sebuah batu yang terletak di bawah air terjun Sang Putri merenungi nasibnya akibat melanggar nasehat orang tua. Dan air terjun itu dinamakan Coban Rondo (air terjun janda) hingga saat ini.

Begitu cerita yang ada di air terjun coban rondo, ehm intinya emang harus  mendengarkan apa kata orang tua ya kannnn....

Selain udara yang sejuk disini, kita bisa liat ada ratusan Monyet disini, mengerikan sih disni sampai2 UC1000 gue dirampas sama monyeeee, eyuhh.. Air mineral kita dirampok oleh segerombolan onyeeeee.... dasar Monyet *eh fokus kecerita*

Setalah asik update status *gak ketinggalan* foto-foto basah-basahan, istirahat dan bercengkrama panjang lebar kita semua memutuskan pergi dari Air terjun Coban Rondo, karena kita ada agenda, yaitu ke Batu Rafting gak jauh sih dari wisata Air Terjun ini

Perjalanan menuju Kali Brantas
Setelah 1 jam mungkin, akhirnya kita sampai di Wisata Batu Rafting, karena bertepatan pas banget sampai disana jam shalat jumat, jadi kita menunggu sampai selesai shalat Jumat itu , sambil menunggu kami foto-foto dan update status *pastinya* dan gue sebagai pemegang account twitter @TB_Ngan sangat tidak menyangka dengan update yang gue buat saat sampai di Batu Rafting : "Sampai di Rafting , ayoo mati main air"
 yang itu baru gue sadari setelah beberapa hari setelah kejadian....
Disinilah cerita akan dimulai :')
 Nama kali yang akan kita arungi adalah "Kali Brantas Malang" dan nama Travelnya "Batu Rafting"



Setelah 1 Jam kami menunggu, akhirnya kita semua mendapatkan arahan bagaimana memakai pelampung dayung dll, hari itu gue merasakan hal yang gak enak entah kenapa, entah memang akan ada sesuatu yang akan terjadi, gue hanya bisa berdoa membaca doa ayat kursi...

Tempat Start Rafting
Kami semua menaiki mobil bak yang disediakan batu rafting, diperjalanan itu terasa asing bagi gue, gue disamping Lya, gue ngeliat mukanya,, dan menurut gue dia bukan Lya yang gue kenal, diam dalam bisu, mukanya seperti tidak excited, sambil berpegangan kap mobil dia melihat kearah lainnya.

Setelah sampai di Kali Brantas, tempat kita melakukan olah raga rafting, kita tetep narsis sih walaupun suasana dan auranya beda banget, dan kita memang terlalu naif sih yah, bukannya permisi tapi malah takabur bla bla bla...

Setelah sampai di perairan, airnya cokelat dan mungkin gue agak sedikit geli sih karena banyak sampah, dan mikir juga nanti kayanya kulit gue kotor deh nih *maklum princess*

Dan ada kejadian yang tak terduga sih, yaitu komeng si penakut air tetiba berani dan megang dayung, abis deh tuh di bercandaiin sama anak2 hihihi
Maklum doi paling phobia dengan yang namanya air, nih baru kali ini gue liat doi gak takut dan berani banget duduk diperahu paling depan...kenapa dia phobia karena waktu kecil pernah tenggelam gitu, makanya dia paling anti main air sebenrnya, dan entah kenapa doi seneng banget hari ini.

Suasananya memang agak sedikit aneh dan mistis,  yah kira2 itu yang gue rasakan dengan anak2, tapi gue gak mau terlalu memikirkan, yang penting gue senang~
Setelah sampai ke kali brantas, dan start kita main air, lempar2an air, salah satu temen gue bilang iyuhhh brown water hahaha ini kocak sih, yah siapa lagi yang ngomong kalau bukan Lya...
setelah kita mengayuh, mandangin air2 terus pemandangan sekitar, kotor penuh sampah dan kanan kiri tebing tinggi beserta Pohon bambu...

Gue satu perahu dengan Agung dan Egy diperahu ke 1
Perahu 2 ada Chandra, Mia, Lya dan Didik
Perahu 3 Kiki, Ilham, Komeng dan Rani
Perahu ke 4 Weny berserta adik2nya
Perahu ke 5 Uta dkk

Tempat Start Rafting
Lupa sih gue pesertanya dan perahu no berapanya, ini sebagai ilustrasi aja
1/2 perjalanan udah kita lalui dari yang nyinyir dan ketawain komeng yang takut air, brown water dan bilang kok gak seru sih, gak kaya di Citarik gue ngoceh sambil dayung2 cantik..

Agung juga ngomong sih, serem sih yah pohon bambu dimana-dimana, justru bahaya inih kalau airnya tenang kaya gini,memang sih airnya terlalu tenang untuk kita memacu adrenalin dengan rafting,, makanya gue terus ngoceh kok airnya gini doang bla bla bla *takabur*

Selama perjalanan si Guide menerangkan, kisah kisah dan sejarah batu dan kali yang kita arungi...
Saat itu keadaan Panas terik tapi adem sih karena kan kita dibawah pohon, dan asik2 aja saat itu gak kena panas. Tapi sekilas sebelum rest area gue ngeliat batu gede banget dan ada orang diatas batu itu, entah mata gue yang saat itu gak pake kacamata salah atau gimana, gue sempet degdegan saat itu, gue nanya sama agung : Gung ada orang yang didepan, diatas batu. dia bilang gue gak liat, gak ada apa2an. gue nanya Egy diapun bilang hal yang sama kaya Agung, lumayan lama sih gue liat orang diatas batu besar, pake pelampung kayanya. Terus Agung bilang, yang buat fotoin kita kali, ehm iya mungkin dalam pikiran gue, positive thinking aja .

 Gak kerasa udah sampailah kita di tempat rest ke 1, dengan hati senang ketawa ketiwi, disediain Pisang goreng dan Teh manis hangat, seger dan huah enak deh... temen gue nyeletuk, komeng seneng banget nih main air, tumben lu gak takut,, he said : Apaan seneng, pucet gini gue *sambil ngelahap pisang goreng*, semua pada ngakak....

Gue sama cewe2 ngobrol asik sambil nguyah2 pisang goreng yang entah berapa udah gue lahap --"
isengin anak2 sih hobi gue hahaha
30 Mnt istirahat guide kita ngeInstruksi kalau kita harus naik perahu lagi untuk ngelanjutin perjalanan kita, yah 1 jam lagi lah kira2....

Akhirnya dimulai, perahu gue melaju pertama, tapi entah kenapa gue bilang sama guidenya....
kita ke tiga aja mas, saya pengen liat ekspresi temen2 saya...
Yang entah kenapa gue pengen liat ketawanya mereka, seneng2nya mereka sambil foto2, hihii maklum kepo,,,

Gue liat anak2 saat itu seneng banget, sampai akhirnya pas gue meleng, guide perahu terakhir bilang ada banjir sambil niup2 priwitan menandakan harus dihentikan dan menepi perahu kita semua...
daftar nama dari Detik.com
Pas gue liat kebelakang, air bah banjir yang sangat dahsyat datang tanpa diduga... perahu gue sama perahu uta dan weny sudah menepi, yang gue liat perahu ke 2 dan ke 3 masih berusaha menepi.

Dalam seketika perasahaan gue gak enak banget, ketakutan dll, setelah berhasil menepi dengan kekuatan gede banget entah dari mana, gue ngelihat perahu ke 2 dan ke 3 masih ditengah, dan kebawa arus bah banjir dari atas gunung....

Gue liat perahu ke 3 menabrak batu besar dan terbalik, isi perahu ada Rani, Komeng, Kiki dan Ilham
Gue mendengar jelas teriakan ketakutan dari mereka, gue langsung ketakutan dan perasaan gue jelek banget saat itu

Mau banget gue terjun dan bantu mereka tapi apalah daya gue gak bisa kesana, saat itu gue berdoa dalam benak gue, guide gue langsung mencoba menyelematkan mereka, gue dan anak2 naik tebing dan seketika langsung hujan deras banget, hampir seperti badai mungkin.

Pikiran gue udah gtau kemana, gue ketakutan gue cuma bisa berjuang agar gue bisa naik tebing curam, yang gue yakin kalau gue dalam keadaan normal gak akan bisa menaiki tebing dengan keadaan hujan gede banget.

Untuk sampai keatas perlu tekad yang gede banget, dan tekad gue saat itu gue harus segera keatas buat ketemu sama temen2 gue.... sampailah gue keatas ke sawah atau ladang atau kebun....masih dalam keadaan hujan deras banget dan entah pikiran gue kemana gue berjalan jauh banget sama temen2 gue yang berhasil menepi.

Sampai diPos kecil tempat kita meneduh sambil menunggu teman2 kita yang lain, saya rasa hampir 2jam kita disana sampai akhirnya orang terakhir yang naik adalah Mia, dalam keadaan linglung, menangis, kesakitan dan tidak bicara sedikitpun. gue cuma bisa diam nangis ditengah kehujanan gak berani nanya dan terus berdoa, sampai akhirnya gue sadar bahwa pos yang gue buat teduh adalah tempat Kurung batang disimpan, entah gue gak bisa bicara, gue cuma mikirin teman gue yang belum naik : Lya, komeng, Kiki, Ilham, Chandra, Didik, Rani seraya gue berdoa dalam hati.

Saya ingin bersama2 teman saya mohon kiranya untuk diberikan jalan, bla bla bla...
teman yang lain hanya bisa menenangkan kami  : Weny, gue, mia. dan Egy
tapi apakah gue bisa tenang dan berpikir secara normal jika ngeliat banjir bah sebesar itu, dan melihat jelas perahu temen gue kebalik. Gue berucap berulang kali Komeng gimana lya gimana chand gimana? komeng gak bisa berenang, Lya juga! mereka takut air.

Entah dalam benak gue bisa berfikir sedemikian rupa, sampai akhirnya jam 17.00 lewat mungkin, hujanpun sudah reda, kami semua dijemput mobil bak yang sama, tetapi teman yang lain belum ada kabarnya, gue cuma bisa nanya ke guide ini gimana temen gue? bisa selamatkan? bla bla bla 

Didalam perjalanan, entah memang sudah tanda-tanda buruk, gue dan temen2 ngelewatin satu mobil entah sekelurga ataupalah mereka semua memakai baju hitam *deg* perasaaan gue semakin kacau entah apa yang ada dalam pikiran gue dan temen2 gue sama atau tidak. yang jelas perasaan gue merasakan sesuatu buruk terjadi.

Gue ngeliat sekitar gue dengan seksama, sambil meratapi dan mengulang apa yang gue dan temen2 gue alami, gue ngeliat temen gue mia yang sampai saat itu hanya bisa nangis dan menanyakan Lya yang kebetulan mereka satu perahu, dan yah gue tau pasti dia orang pertama yang liat Lya jatuh dari perahu.

Setalah tidak beberapa lama, gue dan temen2 di instruksikan untuk mandi dan berganti baju bersih, sambil menunggu kabar dari Kiki, Ilham, Lya, Chand, Didik, komeng dan Rani. Gak henti2nya gue dan temen2 gue berdoa, perasaan gue saat itu berkecamuk didada dan pikiran gue.

Setelah gue selesai mandi, dan adzan magribpun berkumandang, Guide dan warga ngebawa Chandra dan didik, gue senang walau hati gue masih bertanya2 , mana yang lain, mana komeng Lya ilham kiki dan rani..... Gue ngelihat muka chandra gelagat yang kurang enak dari dia, selain kaki yang terbentur batu, gue dan temen2 gue mencoba berinteraksi dengan chand dan didik.

Didik bilang chandra Shock berat, dia kehilangan arah atau bisa dibilang dia tertekan sampai dia gak kenal dengan gue dan anak2, gue ngelihat kondisi dia saat itu cuma bisa menahan sakit didada, menahan agar gak nangis. Karena kalau gue nangis saat itu pasti akan buat suasana semakin kacau, gue gak mau Mia melihat gue nangis karena pasti suasana akan semakin kacau.

Homestay seketika ramai sekali, ada bunyi sirene mobil polisi datang, wartawan nasioanal dll entah siapa yang memanggil, gue dan temen2 sangat takut, gue bertanya2 dalam hati gue, ada apa ini? kok sampai ada Mobil Polisi wartawan dll, gue melihat keadaan chandra saat itu, dia kemana? dia yang gue kenal kemana? kenapa kok dia gak kenal gue? dia linglung itu yang gue lihat.

Seketika polisi minta keterangan kita semua, dan yang jelas gue gak bisa berkata2,,, Utha dan Agung yang masih kuat untuk memberikan ciri2 dan posisi dll ke polisi. Ada Polisi yang nyamperin gue dan Utha saat itu, dia minta list nama kita semua. Dan seperti kesambar petir siang hari, dengan entengnya dia bilang ke gue, ada peserta yang ketemu tetapi meninggal dunia, namanya M. Nurul Komar (komeng) seketika gue lemas dan hampir pingsan karena shock dan kaget yang gak bisa diutarakan, betapa rasa sesal didada gue komeng temen deket gue, orang yang gue paksa2 untuk ikut sama gue ke Bromo.

komeng yang ngeselin, komeng yang selalu ada disaat gue butuh dia, temen yang ahh gue gak bisa ngutarakan dengan kata-kata karena dia temen deket gue, yang setiap hari selalu bareng2, seketika gue gak bisa nahan air mata gue, anak2 ngelihat gue, akhirnya yang lain tau kalau Komeng meninggal dunia, dia ditemukan oleh warga setempat sudah MD.

Gue coba nutupin kabar ini ke Mia dan Chandra, tetapi diluar dugaan, ada suara manggil gue "ndut" dan gue tau itu panggilan buat gue dari chandra, disitu gue alhamdulillah banget karena dia udah ingat gue, tapi gue takut akan kenyatan ini, gue gak mau dia shock lagi,,, tapi tanpa di duga juga dia bilang "ndut, komeng udah gak ada ya" gue diam dan cuma bisa diam. Udah jangan bohong sama gue, gue lihat kok komeng udah gak ada. Gue tanpa berkata apa2 cuma bisa nangis, dan lemas.

Berita dari Detik.com
Saat itu gue cuma berharap Lya diketemukan dengan selamat, polisi bilang ada salah satu cewe yang ketemu dan sekarang di RS batu , tetapi ciri2 yang dikasih itu bukan Lya, ternyata sambil memperlihatkan Foto , yah itu rani, dan Polisi itu pun memperlihatkan foto ke gue dan anak2, foto Komeng yang ditemukan dan sekarang di ruang jenazah *cry* gue cuma bisa nangis dan nahan sakit yang gak terkira.

Sambil dimintakan keterangan oleh polisi, gue dan anak2 yang bisa dan masih kuat diantar ke Kantor Polisi Batu Malang, gue dengan lemas harus berjalan untuk mengetahui kabar dari temen2 gue yang belum ketemu : Lya, Kiki dan Ilham. Sambil berjalan ke Kantor polisi gue gak berbicara sedikitpun, cuma bisa mengeluarkan Air mata yang entah sudah berapa banyak. gue dan temen2 gue sampai, dan langsung di persilakan duduk di Ruang tunggu, kasat reskrim kantor polisi batu.

Temen-temen gue memberikan gue air putih, entah kenapa gue seketika hilang rasa haus dan lapar, padahal kita semua terakhir makan di Kedai Assalamualikum dan itupun nasi gue yang banyak ngabisin Lya, gue sambil duduk lemas dan bersandar dikursi, mengingat perjalanan kita dari awal sampe sekarang, inget lya inget komeng ingat ilham dan kiki, gue mengeluarkan air mata, dan gak bisa ngomong sedikitpun.

Gue dan anak2 awalnya tidak mau memberikan kabar ke keluarga kami, sampai akhirnya kita mengetahui Komeng sudah MD, Lya kiki dan ilham belum ketemu, temen gue Utha ngasih kabar kekeluarga  masing2, entah gue naro Hp gue dimana, tetiba temen gue weny ngasih Hp gue, dan gue udah liat banyak Missed call dari temen2 gue, adek gue dan keluarga gue, saat itu gue gak bisa membalas sms, chatting ataupun itu, gue gak sanggup untuk berkata2.

Dimalam itu menjadi malam yang berat buat gue dan anak2, setelah beberapa jam kita diruang tunggu, kita semua disuruh ke Masjid bawah untuk istirahat... dan ada ustad datang memberikan ceramah, dia bilang kita harus berdoa dan ikhlas atas kejadian yang baru kita alami. dia bilang " cukup berdoa aja, ini hari baik hari Jumat, dan doakan teman kalian , apapun yang terjadi harus ikhlas, toh meninggal karena kecelakaan apalagi meninggal di air, insha allah akan masuk surga" amien.

Selesai ceramah kita semua diberi makan, yang entah makanan itu gak disentuh sedikitpun sama gue dan anak2, karena sudah tidak ada rasa lapar sedikitpun, yang ada hanya perasaan berduka sedalam-dalamnya. Malam itu bagai mimpi buat kita, rasa gak percaya dan rasa sedih yang mengiris hati, ngeliat Chandra , mia dll.. Pada malam itu gue gak bisa tidur dan ada perasaan takut sekali.
Barang bukti yang disita

Chandra bilang dengan tatapan kosongnya "Itu komeng kenapa gak masuk, kenapa dia diluar" masih speechless dan bingung mau ngomong apa, akhirnya gue dan anak2 tidur dengan rasa yang gak akan bisa diungkapkan dengan kata2

29 Feb 14 :

Pagi-pagi sekali gue dan anak2 bangung, mencari kabar ba
gaimana Lya Kiki dan Ilham, banyak orang malang yang simpati pada kita semua meraka menjulurkan bantuan kepada kita, dan sekitar jam 8-9 ada kabar bahwa Ilham diketemukan dalam keadaan MD (meninggal dunia) kita semua kaget dan pasrah dengan apa yang dituliskan Allah swt.

Disaat ketakutan menerpa kami semua atas apa yang telah kami perbuat dan alami, keluarga korban datang satu persatu, keluarga alm. Komeng keluarga Ilham, Kiki dan Lya, dan ada keluarga dari Chandra dan Utha sebagai perwakilan. Kita semua takut bertemu keluarga korban, penyesalan dan rasa takut itu kami redam, dimarahi dimaki atau disalahkan gue terima.

Gue tau gak ada yang mau melihat keluarganya meninggal, pasti mereka sedih dan hancur hatinya, begitupun kami, caci maki kami terima, dituntutpun kami terima. Gue merasa hari itu lama sekali, kami dipanggil dan dimintakan keterangan, jujur gue gak bisa untuk berbicara pada saat itu, gue hanya bisa nangis dan nangis. Setelah itu gue tau kalau bang Hilman ketemu, dengan keadaan meninggal dunia, betapa harap harap cemas gue nunggu kabar dari Lya dan Kiki.

Seraya berdoa sedemikan rupa, gue cuma berharap kondisi apapun gue mau lya dan Kiki ketemu, hari itu jadi hari yang sangat lama menurut gue, menunggu kabar dari team Sar, team polisi dan lain2, menunggu kabar temen gue yang tak kunjung ketemu. Gak bisa makan, minum bicarapun gue gak bisa, karena perasaan gue berkecamuk, antara marah, menyesal, sedih, kecewa bercampur aduk.

Pencarian diberhentikan, di jam 14.00 karena cuaca buruk dan ada hujan deras dikali brantas, sungguh sangat kecewa dan sedih gue mendengar kabar itu, akhirnya gue dan temen2 balik ke Homestay, dengan keadaan lemas. Dihomestay pun kita ga kemana2 dan ngapain, hanya bisa duduk berdiam diri dan sesekali berbicara. Nasi pun dibuang sia2, tidak ada nafsu untuk melahap makanan.

01 Feb 14

Kami dapat kabar bahwa Kiki ditemukan , ditempat yang sama (bendungan) tempat dimana Ilham dan Komeng ditemukan, dan dalam keadaan meninggal dunia, betapa sedih dan teriris perasaan kami.
Dan gue tau perasaan keluarga saat itu seperti apa, karena gue juga merasakan hal yang sama.
Pemakaman Komeng dan Ilham
Hanya kata Maaf yang bisa kita berikan kepada keluarga saat itu, gue tau apapun yang kita berikan pun gak akan bisa mengembalikan mereka ke dunia ini. Setelah kiki ketemu jasadnya, mereka bertiga dibawa oleh keluarga masing-masing. Ilham dan Komeng ke Jakarta, dan Kiki ke Kampung halamannya, bojonegoro. Gue cuma tau kabar mereka sudah dimakamkan dari temen gue yang dijakarta. Cerita haru cerita sedih dari mereka membuat kita yang bertahan di Batu malang cuma bisa mengusap air mata. Gue gak bisa nganter kalian untuk terakhir kalinya, maaf banget meng dan bang Ilham.

02 Feb 14

Kita masih diBatu malang masih menunggu kabar dari Lya yang sampai tanggal 2 Feb belum ketemu, mamanya dan kakanya begitu tegar walau sesekali mereka bercerita tentang lya sambil menangis , dan sambil tidak percaya bahwa Lya menjadi salah satu korban keganansan kali brantas dan belum ditemukan... kami banyak cerita, gue sampai gak sanggup melihat mereka, gue gak sanggup liat Mia yang keadaannya masih belum stabil, dokter dan Psikiater dikerahkan, tetapi tidak ada satupun yang bisa mengembalikan keadaan kita seperti normal kembali. Setiap jam 14.00-15.00 pencarian diberhentikan karena cuaca di batu malang selalu buruk pada jam itu, sama dengan jam keadaan dimana kita kecelakaan sedang Rafting.

03 Feb 14

Masih menunggu Lya untuk kembali kepada kita, dihomestay gue merasakan kehadiran lya, mamanya dan kakanya juga merasakan, kami semua harus mengiklaskan Lya, walaupun gue masih berharap Lya ketemu dengan keadaan hidup. berbagai cerita simpang siur, dari orang pintar sanalah, dari jakartalah, dari hal Logis sampai gak Logis kita kerahkan, Seraya berdoa kepada Allah swt yang terbaik untuk Lya...

04 Feb 14

Masih dalam keadaan yang sama, sakit, sedih, penyesalan yang dalam dan kami masih menunggu kabar dari Lya, warta berita nasional sudah berpencar berita kami sudah tersebar sampai TV nasional, gue dan egy masih bolak balik kantor polisi, Utha Agung masih bolak balik ketempat kejadian dan RS untuk mendapatkan berita terupdate Lya. Ciri2 yang kita kasih ke Sar dan Polisi belum ada yang cocok dengan Lya. Sampai mama dan kakanya Lya datang ke kali brantas untuk berdoa disana, mengajak Lya pulang kejakarta bareng-bareng kita, sementara itu ada sebagian temen gue yang udah pulang, yang tersisa ahanya gue, Mia, Chandra, Utha, Agung, Egy dan Didik

05 Feb 14

Masih belum ada tanda-tanda lya ditemukan, waktu pencarian tinggal 1hr lagi. Gue utha berencana pulang dihari minggu, karena senin gue harus kembali kerja, gue hopeless tapi gue mau bawa Lya pulang apapun keadaannya, sekarang ini gue coba ikhlas apapun keadaan lya, asal lya bisa ketemu kami sudah senang. Detik demi detik gue dan anak2 berdoa demi lya, karena ini sudah 6hr dan lya belum juga ketemu, dari hal mistis dan logika kita kerahkan semua demi kepulangan Lya. Utha dan chandra kebendungan untuk menabur bunga disana, ada yang bilang penunggu sana senang sama lya bla bla, lya kejepit batu, lya bla bla, jujur gue kesal dan kecewa dengan semua pernyataan itu, gue harus percaya dan tidak percaya. Keadaan 6hr gue mikir jauh banget, gue takut lya keadaannya *ah sudahlah gue gak mau mikirin itu* Gue dan anak2 mencoba santai tapi gak bisa.  Malam datang gue dan anak2 coba keluar untuk nenangin diri seraya mencoba santai walau hati dan pikiran gak bisa santai. Pikiran kami semua ke Lya, jalan2pun terasa hampa tidak seperti biasanya kami. Pokoknya semua sedih dan nangis kalau merasakannya

06 Feb 14

Pagipun datang pagi2 sekali ada telp, dan Utha agung langsung keluar, gue gtau apa yang terjadi, semua ditutupi, sampai akhirnya agung bilang, ada kabar kalau ada cewe diketemukan dibendungan, kelilit akar encek gondok, dari ciri2 itu Lya, dan ditemukan dalam keadaan mengambang (meninggal dunia) gue dan anak2 shock tapi gue masih berfikir tolong cek ulang mudah2an bukan lya. Utha, mamanya lya dan Mba atin (kakanya lya) pergi ke RS untuk memastikan, tetapi berita sudah menyebar bahwa itu benar Lya. Gue egy dan Mia cuma bisa nangis nangis dan nangis saat itu.
Tempat alm dan almh ditemukan
Pada jam 09.00, utha dan lain2nya kasih kabar kalau gue dan anak2 disuruh beresin barang mamanya lya dan mba Atien, dan itu artinya benar yang ditemukan adalah Lya, 1/2 percaya dan tidak gue sambil nangis beresin barang Lya dan keluarga. Seraya gue berdoa, ya allah berikan tempat yang paling mulia untuk teman2 hamba yang mendahului kami,amin. Setelah semua beres, lalu kami membereskan barang kami semua, dan mencari Flight untuk pulang bareng Lya saat itu, alhamdulillah allah melancarkan jalan kami, kami dapat flight saat itu dan bebarengan dengan jasad Lya. Lya ditemukan dibendungan tempat yang lain ditemukan, alhamdulillah jasadnya tidak hancur ataupun rusak, itu termasuk mukjizat juga dari Allah, mungkin karena Lya selalu puasa senin kamis maka saat jasad ditemukan Lya tetap utuh dan Putih, yah walaupun jasadnya sudah tidak dapat dikenali, karena 7hr didalam air pasti seseorang akan membengkak, tapi Lya berhasil diketahui dari tanda bekas jahitan usus buntunya. Chandra nyamperin gue Egy dan Mia yang saat itu tidak bisa berbicara dan hanya bisa menangis mendapatkan kabar yang menyedihkan itu, segala penyesalan yang ada didalam diri gue, kesedihan dan kesakitan. chand ngomong simple tetapi masuk dipikiran gue "udah yah, kan kita maunya Lya ketemu, sekarang udah ketemu dan kita harus iklas" seketika gue cuma bisa netesin air mata dan yang gue tau pasti chandra merasakan kesakitan dan kesedihan itu, tetapi dia mencoba tegar agar kita semua gak nangis. hari itu menjadi hari yang panjang buat gue dan temen2 gue.

Tiba dibandara Malang gue liat mama dan mba atin yang sangat tegar dan gue mikir kenapa orang tua dan kakanya bisa setegar itu? kenapa gue dan anak2 gak bisa? gue coba senyum dan berinteraksi dengan mereka, seraya membuat mereka terseyum untuk melupakan sakitnya ditinggal Lya...

Sebelum magrib kita sampai diSoeta, dijemput oleh keluarga , gak henti2nya mereka mengucap sukur bahwa kita termasuk orang yang beruntung saat itu, gue harus menuju mobil sesegera mungkin karena gue gak mau ketinggalan dalam pemakaman lya, saat itu hujan deras bertanda bahwa langitpun menangis karena lya dan anak2 pulang. Mobil yang gue tumpangi ada Bokapnya chand, Egy, agung. Kita semua harap2 cemas karena ambulance sudah dekat di TPU Salak Putih tempat Lya komeng dan Ilham istirahat selamanya.

Makam Lya
Gue dan egy cuma bisa nangis dan harap2 cemas karena gue mau liat lya terakhir kali, gue mau peluk atau sekedar melihat dia. Dirumah duka sudah ramai menanti Lya dan kita semua, dengan kesedihan yang mendalam... Akhirnya ambulance sudah sampai duluan, gue dan rombongan masih jauh banget, dan entah kenapa tiba2 dibukakan jalan sama Allah, dengan kecepatan 120/km mungkin yang kalau dalam keadaan normal gak mungkin gue berani --"

Lya dishalatin 2x karena banyak sekali yang ingin menyolati, berkali2 gue Whatssap temen gue untuk plis jangan dimakamin dulu lya nya gue mau ketemu gue mau ngeliat lya, bla bla. Akhirnya gue dapet kabar bahwa lya udah mau dimakamin, gue dan egy cuma bisa nangis. Chand hanya diam! 10mnt aja dari Tanjung barat ke TPU, itu gak tau kenapa bisa seperti itu,



Lya sudah dimasukan ke lihang lahat, tetapi belum sepenuhnya tanah dimasukan, gue chand egy seperti orang keserupan, entah tenaga dari mana gue langsung lari dari mobil lari2an ke Tpu dan teriak seperti orang kesetanan seraya memanggil "lyaaaaaa" dengan teriakan kencang sekali, akhirnya gue dan anak2 dikasih jalan paling depan deket lihang lahat, gue cuma bisa lihat peti lya dimasukan keliang lahat, dan cuma bisa meratapi kesedihan gue, gue cuma mau liat lya gue mau peluk , utha yang mengagin gue saat itu, rasanya lemas gak bisa ngapa2in cuma bisa nangis aja dan istigfar, saat itu gue liat sekeliling gue, semua bersedih atas meninggalnya lya, begitupun gue.
Gak henti2nya gue dan anak2 nangis, temen2 gue ada yang bilang ayok ikhlas sabar dll, meluk gue memberikan dukungan moril, tapi saat itu gue ngerasa sedih bukan main, setelah pemakaman selesai, dan orang2 pergi ninggalin makam, dan gue menaburkan bunga dan cuma bisa nangis, dan minta maaf sama lya, gue denger utha bilang, ini disamping lya ada ilham dan komeng, gue cuma bisa duduk samping makam komeng dan nangis, dan gak lupa gue minta maaf sama dia.
Dan akhirnya gue ditarik dan dibawa kerumah chandra, karena orang2 temen2 dan keluarga udah nunggu kita semua, sesampainya disana gue liat orang2 sudah ramai, dan ngeliat kita dengan tatapan kasian dan sedih, gue langsung ketemu mama (mamanya chand) dipeluk dan diberikan dukungan yang sangat membuat gue sedih dan merasa malu. gue gak bisa berkata apa2 gue ngerasa capek banget, ngerasa lemas dan gak bisa berbuat apa2. Gue ngeliat keadaan chandra sungguh gak tega, tatapan dia kosong, dan gak bisa berbicara apa2, hanya tatapan kosong dan keluar air mata

Gue bingung kemana chandra yang gue kenal, malam itu gue merasa dunia gue hancur hati gue patah, akhirnya gue memutuskan untuk pulang, karena sakit yang gue rasa terlalu besar, setelah diantar pulang, gue liat rumah gue seisi kamar, apakah gue cukup beruntung karena gue masih diijinkan untuk hidup, malam itu gue gak bisa tidur dan cuma bisa nangis, seraya gue peluk abil untuk menenangkan perasaan gue, akhirnya gue tertidur, dan bangun pagi dengan mata sembab.

Yang gue ingat hanya gue harus ketemu temen2 gue, gue pengen liat komeng dan lya, akhirnya gue ngehubungin uta untuk minta jemput karena gue pengen buru2 kerumah baru mereka....

1/2 gak percaya gue melihat makam mereka, bendoakan mereka sambil menangis, hiks. gue ketempat keluarga Ilham dan Komeng, gue cuma mau minta maaf, ibunya komeng menangis, itu yang membuat gue sedih dan ikut menangis, maaf bu kita yang membuat komeng seperti ini, dan ibu hanya ngomong, bukan salah kalian ini semua udah takdir, kalian jangan merasa bersalah, ibu gak marah sama kalian, dan gue cuma bisa nangis, gue belum berani minta maaf ke rumah bang Ilham karena satu2nya keluarga yang marah adalah bang Ilham. Ohya gue lupa bilang, kalau Ilham dan Kiki adalah calon pengantin yang akan melangsungkan mernikahan mereka bulan Agustus, sungguh cinta mereka abadi sampai akhir hayat, dan ada yang bilang bahwa melihat sesosok cwe dan cwo yang ciri2 mirip mereka berdua, mereka berpelukan, ya Allah saya gak bisa membayangkan apa yang terjadi saat itu gue cuma bisa mengucap alhamdulillah aja.

Kegiatan seminggu sekali :)
Setiap hari kita pengajian dan mendatangi rumah baru mereka, dan akhirnya setelah 3hr, chandra sudah kembali normal ke Chand yang gue kenal, gue dan keluarga alm dan almh sudah saling mengIklaskan walau ada isu2 gak enak, gue sempet berfikir kalian mau marah sama kita gak akan bisa menghidupkan mereka kok, walau kita iklas diapain aja, toh kita sama sakitnya sedihnya. Apalagi kita merasakan apa yang terjadi di tragedi itu.


Chand cerita, setelah perahu terbalik lya berpegangan dengan dia, beberapa kali tenggelam dan akhirnya lya terlepas, entah kemana, dalam pikirannya dia mau hidup entah ada ranting dia langsung berpegangan , walaupun entah lya kemana, gue tau perasaan chand pasti rasa sesalnya terlalu banyak hiks gue gak mau ingat ini lagi sebenernya.

 Ini cerita dari Mia...
Sebenernya Lya bisa loncat karena dia dekat dengan batu besar sebelum kapal terbalik, tetapi yah namanya takdir, memang hari itulah hari dia kembali keribaannya.... Aku sayang lya dan omeng
Setiap malam jumat kita tahlillan, seminggu sekali gue pasti kemakam mereka.
 walaupun dengan rasa rindu yang kuat dan rasa kehilangan yang kuat...
ibunya komeng, mamanya lya dan mamanya kiki udah jadi kelurga baru untuk kita, semua permintaan alm dan almh sedemikian rupa kami coba wujudkan.

Sebelah kiri : Lya, gue (ayu), Uta (keliatan setengah doang) Weny, Komeng,Chand, egy dan Putri
Ada permintaan mulia dan rencana lya, saat ulang tahun dia,,, doi minta dirayain di Panti asuhan bersama anak2 yatim, huah bronto *panggilan gue untuk dia* sangat mulia, alhamdulillah lancar dan sukses acaranya walaupun dengan air mata, yah karena seharusnya kita bareng2 pada tanggal 4 Apr 14 itu hiks. Seiring jalanya waktu pertemanan kita semakin erat, didalam mimpi komeng pun lya senang dan senyum... satu sih yang selalu gue minta sama allah, untuk dipertemukan kembali gue dengan mereka dan senang2 sampai tua.. huhuhuu dan gue juga bersyukur dihari2 terakhir mereka (Lya dan Omeng) sampai mau menghabiskannya sama gue dan anak2, itu yang ada dipikiran kita semua, betapa beruntungnya gue saat itu bisa mengantar mereka dan bermain dengan mereka dihari terakhirnya walau sesak didada gue tapi gue tetap bersyukur.

Ya Allah semoga semua kejadian ini membuatku selalu ingat dan selalu jalan dijalan lurusmu, aku mohon untuk memberikan tempat yang paling mulia untuk teman2 aku yang kau ambil lebih dulu dari kami. Terima kasih karena kami sudah dipertemukan dan diberikan kesempatan untuk saling bersama walau tidak lama waktu  kami bersama :')

Ritual 1Bln x karaokean :)
Terima kasih atas kenangan2 yang kalian berikan untuk kami guys, gue gak mau ingat sedihnya gue selalu pengen ingat kenangan2 indah gue bareng2 kalian, trip trip yang menyenangkan, rurucan. kongkow2, tidur bersama, senang2 bersama, nyinyirin orang bersama hihii, pokoknya gue akan ingat senangnya aja gak mau ingat sedihnya, bronto gue gak mau ke Spore tanpa lu loh, hihihi,,, makasih udah membiarkan mama lu jadi mamanya kita :) ibunya omeng jadi ibunya kita.

Walaupun lebaran kali ini gue gak sama keluarga gue, gue berkesempatan mendatangani keluarga baru gue, walaupun mereka tidak seceria yang gue liat tapi gue tetep senang udah bisa menghibur hari2 sepi tanpa kalian, till we meet again yes guys, I LOVE YOU :)

Walaupun juga keseharian kita agak hampa, ritual2 seperti kongkow bareng jadi gak pengen kongkow apalagi kalau liat tempat yang sering kita datengin, karaokepun gue baru mau pas 5bln setelah kejadian atau 6 bulan gue lupa, 

Salam jelajah dan salam sayang dari kita semua...
Untuk trip kayanya gue gak bisa jauh2 nih, walau trauma sedikit dengan air, tapi gue dan anak2 gak mau terlalu membiarkan kesakitan itu menjalar sampai kita tua, maaf yah guys kalau gue gak bisa nemenin kalian disana, doa kita semua ada kok tetap untuk kalian...


Walalaikumsalam
Hulky *panggilang kesayangan*

Ritual Rurucan dan Ngerayain Ultah Bareng





Yang bajunya Couple itu Bang Ilham dan Kiki

  










Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

23 Feb 14 , Tanjung Lesung dan karang Bolong

Travelling Ke Yogyakarta